
Menjaga kesehatan finansial, generasi milenial atau yang sering disebut sebagai generasi Y merupakan orang-orang yang lahir antara tahun 1980 sampai dengan tahun 2000-an, dengan kata lain generasi milenial merupakan generasi muda yang berusia 22 sampai dengan usia 42 tahun.
Banyak peluang dan tantangan besar yang dialami oleh para milenial termasuk tentang kesehatan finansial. Hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi membuat generasi ini memiliki dampak yang positif dan negatif pula.
Merdeka secara finansial merupakan hal yang paling pokok harus dicapai pada usia sedini mungkin, semakin kuat keuangan seseorang sejak di usia muda maka akan bisa mencapai kemerdekaan finansial di usia pensiun kelak.
Merdeka secara finansial tersebut tidak bisa dicapai hanya dengan bersantai, harus ada manajemen keuangan yang ketat agar tujuan finansial anda dapat segera terwujud. Berikut tip finansial yang bisa milenial gunakan untuk mencapai kesehatan finansial yang optimal:
1. Menentukan Tujuan Keuangan
Menentukan tujuan merupakan bagian yang paling penting dalam menjaga kesehatan finansial. Buatlah rancangan pokok tentang apa tujuan utama dari keuangan anda. Bagi generasi milenial tujuan utama dari finansial biasanya kepemilikan rumah, perencanaan menikah atau bahkan perencanaan hari tua.
Buatlah tujuan kecil dan tujuan besar. Tujuan keuangan inilah yang mampu memotivasi anda untuk lebih semangat untuk memaksimalkan usaha, saat tujuan tersebut tercapai anda akan memiliki rasa pencapaian dan kepuasan yang luar biasa. Hal ini akan membantu Anda tetap termotivasi ketika memulai rangkaian tujuan berikutnya.
2. Lakukan Pemisahan Antara Kebutuhan dan Keinginan
Salah satu tantangan besar bagi generasi milenial adalah tantangan tentang pemenuhan keinginan yang sangat bermacam-macam di Era digitalisasi. Maka perlu bagi anda untuk membuat benteng pertahanan yang kuat agar mampu membentengi diri terhadap pemenuhan hal-hal yang kurang bermanfaat.
Ada kecenderungan generasi milenial untuk menghabiskan uang pada hal-hal yang bisa di bilang kurang perlu seperti, membeli kopi kekinian, sering mengganti gawai dengan keluaran terbaru, koleksi barang-barang bermerek yang berlebihan dan kebiasaan nongkrong yang kerap menghabiskan penghasilan.
3. Lakukan Pencatatan Pemasukan dan Pengeluaran Secara Terukur
Melakukan pekerjaan yang lebih cerdas dan cepat dengan bantuan teknologi adalah salah satu hal yang membedakan generasi milenial dengan generasi sebelumnya.
Melakukan beberapa pekerjaan yang di lakukan secara bersamaan dengan bantuan aplikasi dan teknologi informasi juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk melakukan pencatatan keuangan yang lebih rapi, lebih menarik dan enak di pandang.
Telah banyak aplikasi yang bisa di unduh baik lewat appstore atau playstore di smartphone. Aplikasi tersebut dapat di gunakan dengan semaksimal mungkin agar kesehatan finansial tetap terjaga dengan baik.
4. Temukan Investasi yang Tepat Sesuai Profil Risiko
Investasi adalah salah satu hal yang sangat penting di Zaman sekarang ini, tidak hanya melindungi nilai uang dari inflasi namun juga bisa membuat aset yang di miliki berkembang.
Namun, harus berhati-hati dalam memilih jenis investasi apa yang cocok. Dapat di sesuaikan dengan profil risiko masing-masing, apakah anda termasuk memiliki profil risiko konvensional, menengah atau moderat. Juga perlu untuk melakukan riset mendalam sebelum meletakkan aset dalam suatu bentuk investasi, apalagi kini banyak sekali investasi bodong.
Satu hal yang tidak kalah penting untuk di perhatikan adalah lakukan di versifikasi saat melakukan investasi. Jangan masukkan semua aset atau dana ke dalam satu jenis investasi, bagi uang atau aset dalam beberapa produk investasi untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan. Ada ungkapan yang mengatakan jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang.
5. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat atau uang dingin merupakan uang simpanan dalam bentuk tunai yang tidak boleh di gunakan untuk keperluan lain selain keperluan yang darurat dan mendadak. Uang ini dapat di gunakan sewaktu-waktu jika dalam keadaan darurat apalagi di tengah pandemi Covid-19 bisa saja sewaktu-waktu mendapat pemutusan kerja, atau usaha yang tengah jalani tidak stabil dan kejadian lain yang dapat membahayakan kesehatan finansial.
Uang darurat ini dapat di gunakan untuk membayar cicilan yang harus tetap berjalan, biaya hidup sehari-hari sampai menemukan pekerjaan baru atau usaha yang di jalani mulai stabil kembali.
Besaran dana darurat yang aman biasanya berkisar 10x dari besaran gaji yang di terima. Jangan lupa juga untuk melakukan pembagian terhadap gaji setiap bulannya. Di saat awal menerima gaji, misalnya dengan metode 50/30/20, di mana 50 persen gaji di gunakan untuk kebutuhan pokok. 30 persen di gunakan untuk keperluan pribadi dan 20 persen lagi dapat di gunakan untuk menabung atau investasi.