
Selain market positioning, salah satu hal yang perlu Anda perhatikan dalam berbisnis adalah product positioning atau penentuan posisi produk. Ini merupakan salah satu strategi pengembangan bisnis di mana Anda mampu menciptakan persepsi terhadap sifat dan manfaat yang produk tersebut berikan pada konsumen (customer value). Artinya, pemosisian produk ini merupakan strategi di mana Anda memilih posisi target pasar yang akan produk Anda tempati.
Tentu saja product positioning ini memiliki kaitan erat dengan market positioning serta pangsa pasar atau market share yang bisnis Anda miliki. Melalui positioning, perusahaan akan berusaha untuk melihat dari persepsi konsumen mengenai produk yang akan mereka kembangkan (product development). Ini karena menciptakan persepsi dan citra dalam sebuah produk (brand image) merupakan salah satu cara yang tepat supaya konsumen selalu mengingat produk Anda.
Sehingga, positioning memegang peran penting bagi perusahaan untuk dapat menarik lead dalam jumlah banyak dan mengkonversinya (lead conversion) menjadi pelanggan potensial. Lalu, apa itu product positioning dan bagaimana cara mengembangkannya?
Apa Itu Product Positioning?
Melansir dari Lucid Chart, positioning produk atau product positioning adalah pengaturan produk agar bisa menempati suatu tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan oleh konsumen ketimbang produk kompetitor. Artinya, positioning produk adalah strategi atau tindakan yang perusahaan lakukan untuk membuat konsumen selalu mengingat produknya. Sehingga, positioning yang sukses adalah ketika konsumen selalu mengingat produk Anda ketimbang milik kompetitor yang sejenis. Dengan begitu, strategi ini mampu membantu perusahaan untuk mencapai target dan tujuan bisnis, memperluas market share, meningkatkan conversion rate, serta menaikkan sales growth dan keuntungan.
Perlu Anda ketahui bahwa secara garis besar, strategi positioning ini lebih berfokus untuk melihat persepsi dari konsumen ketimbang melakukan sesuatu terhadap produk. Artinya, perusahaan akan terus berusaha untuk menanamkan nilai produk (product value) kepada konsumen supaya menarik lebih banyak lead, sekaligus meningkatkan angka repeat purchase dan customer retention pada pelanggan lama.
Strategi ini juga sangat cocok bagi Anda yang ingin menonjolkan unique selling point dari produk yang Anda tawarkan. Dengan begitu, produk Anda akan terlihat lebih unggul, unik, menarik, dan berbeda di pasaran ketimbang milik kompetitor lainnya.
Elemen Product Positioning
Terdapat empat elemen product positioning yang wajib Anda perhatikan saat mengembangkan suatu produk. Sehingga apapun produk yang Anda ciptakan, keempat elemen ini akan menjadi pilar yang secara tak langsung menentukan kesuksesannya di pasaran. Berikut adalah penjelasan dari keempat elemen positioning tersebut:
1. Tujuan Bisnis
Dalam menjalankan sebuah usaha, tentu perusahaan memiliki tujuan dan target bisnis yang ingin dicapai. Baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang. Begitu pula dengan positioning, di mana salah satu elemen penting yang wajib Anda perhatikan adalah tujuan Anda menciptakan produk tersebut. Identifikasi tujuan product development yang sedang Anda lakukan. Misalnya, Anda ingin menciptakan produk yang menjawab permasalahan target pasar. Dengan menentukan tujuan seperti ini, maka Anda akan lebih fokus untuk berkembang pada salah satu segmen pasar tertentu dan menonjol di dalamnya.
2. Persaingan dengan Kompetitor
Sejatinya, semua bisnis pasti memiliki pesaing atau kompetitor. Maka dalam product positioning, menganalisis kompetitor atau competitive analysis menjadi hal yang perlu Anda lakukan. Dengan analisis pesaing, Anda bisa menemukan kelemahan dan keunggulan produk kompetitor. Sehingga Anda pun bisa menjadikannya sebagai insights untuk lebih berkembang di pasar.
3. Customer Pain Point
Elemen ketiga yang wajib Anda perhatikan adalah customer pain point. Sesuai dengan namanya, customer pain point merupakan masalah yang sedang konsumen hadapi terhadap produk. Anda perlu mengidentifikasi masalah ini, agar bisa menciptakan produk yang bisa menjadi solusi untuk mereka. Dengan begitu, product positioning yang Anda lakukan pun akan semakin efektif. Untuk mengetahui pain point ini, Anda bisa melakukan berbagai hal. Mulai dari market research, membuat value proposition canvas, hingga survei kepuasan pelanggan dan meminta customer feedback.
4. Brand Identity
Elemen terakhir adalah identitas brand atau brand identity. Seperti penjelasan di atas, menciptakan kesan atau citra brand untuk konsumen adalah hal penting dalam positioning produk. Artinya, brand Anda harus memiliki identitas tersendiri agar konsumen lebih mudah mengenalinya. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan brand identity. Misalnya membuat brand guideline atau pedoman desain brand yang kompak di semua saluran pemasaran, hingga membuat tagline, logo, slogan, serta value proposition yang menarik.
Cara Mengembangkan Product Positioning
Setelah mengetahui empat elemen utama product positioning, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkannya:
1. Memahami Target Pasar
Langkah pertama adalah Anda perlu memahami target pasar yang ingin Anda tuju. Ketahui siapa saja pelanggan Anda dan apa yang mereka butuhkan. Anda bisa memahami pelanggan dengan baik melalui riset pasar, melakukan segmentasi (STP), mengidentifikasi perilaku konsumen dan consumer behavior, serta mencari tahu apa yang mereka butuhan dengan market orientation. Melalui cara seperti ini, Anda akan lebih mudah untuk mengembangkan strategi positioning. Hal ini karena Anda bisa melihat langsung dari persepsi target pasar.
2. Analisis Pasar
Selain memahami pelanggan, Anda juga harus menganalisis pasar dengan cermat. Hal-hal yang perlu Anda perhatikan adalah menganalisis kompetitor, strategi marketing apa yang mereka gunakan, marketing campaign apa yang mereka jalankan, dan brand value yang mereka tawarkan pada konsumen. Dengan mengetahuinya, maka Anda bisa mengembangkan strategi pemasaran yang sekiranya lebih efektif dan cocok untuk bisnis Anda. Selain itu, Anda juga bisa mengembangkan produk yang berbeda dari kompetitor.
3. Nilai Produk
Nilai produk menjadi faktor penting bagi Anda yang ingin mengembangkan product positioning secara efektif. Sebab dengan produk yang berkualitas dan memberikan nilai atau manfaat bagi konsumen, maka konsumen akan dengan sukarela melakukan repeat purchase atau pembelian berulang. Bahkan bukan hal yang mustahil jika nantinya mereka akan menjadi customer loyal yang setia menggunakan brand Anda (brand loyalty). Demikian adalah ulasan mengenai cara mengembangkan strategi product positioning. Intinya, strategi satu ini sangatlah jitu untuk membuat konsumen lebih mengenal produk Anda di pasar. Sehingga, produk Anda akan mendapatkan posisi di tengah persaingan.